Sabtu, 09 November 2013

Tuhan Pilu Hati ? Tidak berkuasa? Ini Jawabannya.

JAWAB :



Allah bukanlah Allah yang dingin, yang tidak pernah tergerak hati-Nya. Ia bereaksi terhadap perbuatan untuk-Nya. Firman dan karya-Nya adalah kongkrit bersejarah. Ia benar-benar turut menghayati kehidupan umat-Nya.


* Kejadian 6:6-7

6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
KJV, And it repented the LORD that he had made man on the earth, and it grieved him at his heart.
Hebrew,
וַיִּנָּחֶם יְהוָה כִּי־עָשָׂה אֶת־הָאָדָם בָּאָרֶץ וַיִּתְעַצֵּב אֶל־לִבֹּו׃
Translit Interlinear, VAYINAKHEM {dan Dia menyesal} YEHOVAH {TUHAN} KI-'ASAH {karena Dia menjadikan} 'ET-HA'ADAM {manusia itu} BA'ARETS {di bumi} VAYIT'ATSEV {dan memilukan} 'EL-LIBO {hati-Nya}

6:7 Berfirmanlah TUHAN: 'Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab AKU MENYESAL, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
KJV, And the LORD said, I will destroy man whom I have created from the face of the earth; both man, and beast, and the creeping thing, and the fowls of the air; for it repenteth me that I have made them.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר יְהוָה אֶמְחֶה אֶת־הָאָדָם אֲשֶׁר־בָּרָאתִי מֵעַל פְּנֵי הָאֲדָמָה מֵאָדָם עַד־בְּהֵמָה עַד־רֶמֶשׂ וְעַד־עֹוף הַשָּׁמָיִם כִּי נִחַמְתִּי כִּי עֲשִׂיתִם׃
Translit Interlinear, VAYO'MER {dan Dia berfirman} YEHOVAH {TUHAN} 'EMKHEH {Aku akan membinasakan} 'ET-HA'ADAM {manusia itu} 'ASHER-BARA'TÏ {yang Aku sudah menciptakan} ME'AL {dari atas} PENEI {muka} HÂ'ADAMAH {tanah itu} ME'ADAM {dari manusia} 'AD-BEHÊMÂH {hingga ternak} 'AD-REMES {hingga yang melata} VE'AD-'OF {dan hingga unggas} HASHAMÂYIM {langit itu} KINIKHAMTI {karena Aku menyesal} KI {karena} 'ASITIM {Aku menjadikan mereka}

Alkitab Terdjemahan Lama, "Maka firman Tuhan: Bahwa Aku akan membinasakan manusia, jang telah Kudjadikan diatas bumi, baik manusia baik binatang jang berkaki empat, dan binatang jang melata, dan unggas jang diudara, karena bersesallah Aku sebab telah Kudjadikan mereka itu."

New International Version, "So the LORD said, 'I will wipe mankind, whom I have created, from the face of the earth -- men and animals, and creatures that move along the ground, and birds of the air -- for I am grieved that I have made them.'"


Di dalam terang inilah Kejadian 6:6 di atas harus ditinjau. Di situ disebutkan, bahwa TUHAN MENYESAL ( נחם - NÂKHAM), bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan bahwa hal itu memilukan hati-Nya.

Kata "menyesal" pada ayat 6 diterjemahkan dari kata Ibrani 'nakham' yang secara konseptual bermakna tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga memperlukan penghiburan, hal-hal yang tidak memuaskan hati. Bandingkan dengan nama "Nuh" dalam Kejadian 5:29 dan bandingkan pula Ishak "dihiburkan" (NÂKHAM) oleh istrinya atas kematian ibunya (Kejadian 24:67), atau Yakub menolak "dihiburkan" ('nakham') atas kematian Yusuf (Kejadian 37:35). Jelas adalah hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak sehingga memerlukan pemakaian kata 'nakham' di situ.

Jadi, ungkapan Allah "menyesal" itu sebenarnya menggambarkan adanya suatu perasaan "negatif" di dalam diri Allah.
Bahwa Allah menyesal di sini ditujukan kepada perbuatan manusia yang membahayakan rencana Allah, menyelamatkan dunia ini. Manusia pada zaman Nuh membahayakan rencana Allah untuk menjadi sekutu manusia, yaitu dengan berbuat dosa yang menyolok sekali. Perbuatan mereka sama dengan perbuatan raja Saul. Oleh karena Allah setia kepada rencana-Nya, artinya oleh karena Ia tetap sama atau tidak berubah terhadap rencana-Nya; maka Ia MENYESALKAN PERBUATAN MANUSIA pada zaman Nuh itu.

KJV menerjemahkannya dengan 'it repenteth me' dan NIV menerjemahkannya dengan 'I am grieved'. Kata "menyesal" yang diterjemahkan dari kata Ibrani 'NÂKHAM' mengandung banyak makna misalnya :

    - "Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan ('nakham')" (Kejadian 5:29);
    - "Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan {'nakham') setelah ibunya meninggal." (Kejadian 24:67);
    - "Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan {'nakham') dia, tetapi ia menolak dihiburkan ('nakham')" (Kejadian 37:35).

Kata 'repent' dalam bahasa Inggris berarti 'think with regret or sorrow of; be full of regret (about); wish one had not done. Sedangkan 'grieve' dari 'grief' adalah 'deep or violent sorrow'.


Maka kata "menyesal" itu dapat diterjemahkan dengan kata lain yang lebih tepat ..., apa yang dikehendaki oleh Allah ternyata tidak terlaksana, hal itu tidak menyenangkan dan menghibur-NYA. Allah tidak menghendaki siapa pun berbuat dosa, namun tatkala manusia berbuat dosa maka DIA menjadi "NÂKHAM".


Keterangan :

Dalam teologi (ilmu tentang Allah) ada istilah yang disebut "anthropomorphism" yang berasal dari kata 'anthrôpos' (manusia) dan 'morphê' (bentuk, wujud), jadi bermakna mengambil bentuk atau wujud manusia.

Allah yang tidak terbatas itu tidak dapat dipahami oleh akal manusia yang terbatas, namun Allah dapat dikenal oleh manusia karena Dia berkenan menyatakan diri-Nya kepada manusia lewat para nabi dan tertulis pula di Alkitab. Untuk mempermudah pengenalan akan Allah yang tidak terbatas, maka digunakanlah bentuk bentuk yang lazim pada manusia, yang disebut "anthropomorphism", misalnya:

Allah mendengar, apakah Allah memiliki telinga?

Allah melihat, apakah Allah memiliki mata?
Allah berjalan, apakah Allah memiliki kaki?

Hal yang sama juga digunakan dalam ungkapan Allah "menyesal", berarti ada sesuatu dalam perasaan Allah yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Menjawab pertanyaan tentang Allah "menyesal" itu tidak sulit, asal kita dapat menjawab dua pertanyaan di bawah ini:

[1] Bagaimana perasaan Allah jika manusia menuruti firman-Nya? Senang, gembira, sukacita, tertawa? Jawaban atas pertanyaan ini saya masukkan ke dalam kategori perasaan Allah yang "positif".

[2] Bagaimana perasaan Allah jika manusia melanggar firman-Nya? Marah, murka, menyesal, pilu, sedih, menangis? Jawaban atas pertanyaan ini termasuk kategori perasaan Allah yang "negatif".

Jawaban atas kedua pertanyaan di atas sebenarnya lebih tepat ditujukan kepada manusia, namun dapat pula digunakan kepada Allah, tentu saja sebatas pengetahuan manusia karena kita tidak bakal dapat memahami perasaan Allah yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar