Kamis, 07 November 2013

APAKAH DENGAN PEMBATALAN HUKUM TAURAT ITU MENJADIKAN KITAB-KITAB PERJANJIAN LAMA MENJADI TIDAK PERLU ADA DALAM KITAB SUCI UMAT KRISTEN

APAKAH DENGAN PEMBATALAN HUKUM TAURAT ITU MENJADIKAN KITAB-KITAB PERJANJIAN LAMA MENJADI TIDAK PERLU ADA DALAM KITAB SUCI UMAT KRISTIANI?


Perjanjian Lama (PL) adalah Firman Tuhan dan memang ada di Alkitab, beberapa orang bingung mana yang harus dikerjakan, PL atau PB? Harus dipahami bahwa Taurat adalah untuk Israel, sedangkan para murid KRISTUS dibawah Hukum KRISTUS.

Walaupun Alkitab kita terdiri dari dua kumpulan kitab, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, keduanya tetap merupakan satu kesatuan. Menurut Paulus terdapat garis sejarah dari Adam Awal yang yang jatuh dalam dosa dan Adam Akhir yang membereskan dosa ada garis sejarah dari Abraham dan Musa kepada Yesus Kristus.


Perjanjian Lama tidak bisa dimengerti di luar Yesus Kristus, karena Perjanjian Lama mendapat penggenapannya di dalam Perjanjian Baru. Demikian juga Perjanjian Baru tidak bisa dimengerti tanpa Perjanjian Lama sebagai latar belakang dan prolog dalam drama penyelamatan manusia. Kita harus berdoa supaya Yesus membuka mata kita untuk mengerti rahasia ini persis seperti ia buat untuk dua orang Emaus. yang diceritakan dalam Lukas 24:27. 

Firman dalam Perjanjian Lama tetap merupakan Firman Allah bagi kita, sebab semuanya adalah dasar dari Perjanjian Baru. Kita tidak akan bisa mengerti arti "kurban YESUS" tanpa melihat dan memahami dosa asal yang diperbuat Adam-Hawa dan macam-macam tipologinya yang diungkapkan sepanjang PL atas penggenapan yang dilaksanakan Sang Mesias. Kita juga tidak akan mengerti terminologi "Anak Domba Allah" tanpa mempelajari prinsip-prinsip pengampunan dosa yang ada di Perjanjian Lama, kurban bakaran, kurban pengampunan dosa dll. Maka PL tetap harus ada dalam Alkitab kita meski kita tidak dibawah hukum-hukum Perjanjian Lama.

Orang Kristen meski tidak dibawah hukum Taurat harus memahami apakah Taurat itu, dan dosa harus dikomunikasikan dengan jelas, baru orang berdosa akan menerima Injil Yesus Kristus. Kalau kita memberitakan anugerah tanpa memberitakan hukum Taurat lebih dahulu, kita menjual anugerah Tuhan terlalu murah. Kita menjadi seperti nabi-nabi palsu dalam Perjanjian Lama, yang "mengobati luka umat Allah dengan memandangnya ringan, karena mereka hanya katakan: Damai sejahtera: Damai sejahtera!" (bandingkan Yeremia 6:14; 8:11). Jadi orang Kristen harus memahami dosa dan akibat serius dari dosa itu, dimana Allah kemudian memberikan hukum Taurat sebagai penuntun sampai kepada Yesus Kristus datang (Galatia 3:24). Setelah karya Kristus sempurna di kayu salib darahnya tertumpah untuk hutang dosa (kurban) Hukum Taurat itu berhenti, dan tergenapi, dan selesai!

Firman dan pengajaran-pengajaran yang ada dalam Perjanjian Lama sangat berguna bagi kita untuk kita pelajari. Maka dari itu, mohon, jangan salah paham bahwa dalam penjelasan2 saya di atas itu melecehkan firman-firman dalam Perjanjian Lama. Sebaliknya, saya mendalaminya dengan teliti mempelajari bahasanya, dan memandang bahwa firman itu sungguh berguna untuk mengajar, mendidik, memperbaiki kesalahan sebagaimana tertulis dalam 2 Timotius 3:16.

Namun apabila bicara mengenai hukum saya akan tegas mengatakan bahwa kita sekarang telah ada di NEW COVENANT, kita ada dalam Era Perjanjian Baru dibawah HUKUM KRISTUS!.

Alkitab Perjanjian Baru berkali-kali menyatakan bahwa Hukum Taurat itu sudah digenapi, sudah berakhir. Dan Alkitab juga menyatakan bahwa durasi Hukum Taurat itu terbatas, yaitu hanya sampai Kristus datang (Galatia 3:24). Dan Posisi Hukum Taurat itu ada dibawah JANJI dari Allah kepada Abraham (Galatia 3:15-29).

Allah lebih melihat JANJI-Nya kepada Abraham sebagai suatu yang tidak akan berubah, bahwa dari keturunan Abraham anugerah itu datang, dan keturunan yang dimaksud itu adalah Yesus Kristus. Oleh kepercayaan/ iman kepada Kristus kita disebut sebagai keturunan Abraham yang berhak menerima anugerah.

Kita, umat Kristus bukanlah anak-anak Musa yang dibawah hukum Taurat.Kita, oleh iman kepada Kristus, menjadikan kita adalah anak-anak Abraham (keturunan Abraham), olehnya kita berhak menerima Janji Allah!

 Keunggulan Janji (EPAGGELIA) juga menjadikan suatu NEW COVENANT! NEW COVENANT ini menggantikan COVENANT (DIATHÊKÊ) yang LAMA yang telah usang,
Semoga menjadikan jelas, bahwa meski kitab-kitab PL masih ada di dalam Alkitab umat Kristiani, namun kita, murid-murid Kristus tidak dibawah Hukum PL. PL itu seperti cerita sejarah pra Kekristenan, perlakukanlah itu sebagai sejarah (yang tentu saja bisa dipelajari dan bisa diambil hikmahnya). Sementara PB itu bukan sekedar sejarah tapi juga tonggak awalnya Kekristenan sampai sekarang, jadi bukan saja diperlakukan sebagai sejarah tapi juga dasar dari iman dan dasar bagi kehidupan murid-murid KRISTUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar