JAWAB :
Sama dengan penjelasan sebelumnya bahwa kata "punggung" disini adalah gaya bahasa "anthropomorfisme", dan penampakan Allah kepada Musa ini dikenal dengan istilah "theofani" :
* Keluaran 33: 18-23
33:17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."
33:18 Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
33:19 Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
33:21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."
Musa mendapat kesempatan memandang belakang Allah merupakan bukti keterbatasan dan sekaligus bukti keakraban Musa dengan Allah. Namun dengan jelas Allah menyatakan bahwa Musa tidak akan tahan melihat wajahNya, sebab Musa akan mati jika melihat wajahNya (ayat 20).
Selanjutnya kita kaji ayat dalam Keluaran 24:10, "Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah."
Hal diatas Ini dikenal dengan istilah theofani, kehadiran kemuliaan Allah, penyataan secara kelihatan dan secara supra alamiah keagungan Allah yang tertinggi dan yang tiada taranya.
Penampakan Allah atau theofani yang terjadi di era Perjanjian Lama senantiasa terjadi dalam bentuk manusiawi atau malaikat atau juga dalam wujud gejala-gejala kosmis :
* Yesaya 6:1
LAI TB, Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
KJV, In the year that king Uzziah died I saw also the LORD sitting upon a throne, high and lifted up, and his train filled the temple.
Hebrew,
בִּשְׁנַת־מֹות הַמֶּלֶךְ עֻזִּיָּהוּ וָאֶרְאֶה אֶת־אֲדֹנָי יֹשֵׁב עַל־כִּסֵּא רָם וְנִשָּׂא וְשׁוּלָיו מְלֵאִים אֶת־הַהֵיכָל׃
Translit, BISHNAT-MOT HAMELEKH 'UZIYAHU VA'ER'EH 'ET-'ADONAY YOSYEV 'AL-KISE' RÂM VENISA' VESYULAV MELE'IM 'ET-HAHEIKHAL
Nabi Yesaya mendapat penglihatan, bandingkan dengan penglihatan Yohanes di pulau Patmos yang ditulis di dalam kitab Wahyu.
Demikian pula dengan Yeremia 31:3, "Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."
Jika kita membaca Yeremia 31:1-40 maka kita akan mengetahui konteks ayat 3 yang mengandung makna alegoris di atas. Israel Utara (Efraim) akan dibina kembali, dibangun kembali dan digarap ulang. Diutarakan pula mengenai akhir dari perpecahan antara utara dan selatan dalam pengakuan bersama akan TUHAN, Allah dari seluruh bangsa itu.
* Yeremia 31:2
LAI TB, Beginilah firman TUHAN: Ia mendapat kasih karunia di padang gurun, yaitu bangsa yang terluput dari pedang itu! Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya!
KJV, Thus saith the LORD, The people which were left of the sword found grace in the wilderness; even Israel, when I went to cause him to rest.
Hebrew,
כֹּה אָמַר יְהוָה מָצָא חֵן בַּמִּדְבָּר עַם שְׂרִידֵי חָרֶב הָלֹוךְ לְהַרְגִּיעֹו יִשְׂרָאֵל׃
Translit, KOH 'AMAR YEHOVAH MATSA' KHEN BAMIDBAR 'AM SERIDEY KHAREV HALOKH LEHARGI'O YISRA'EL
Tuhan melepaskan Israel dari pedang Firaun dan memberikan kasih karunia kepada mereka pada hari-hari mereka di padang gurun. Ini hanyalah selaku tanda dari kasih yang kekal (ayat 3) yang telah diteruskan dalam kesetiaan ilahi hingga saat Yeremia menulis ayat di atas. Sebenarnya ungkapan kepadanya dari "Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya" adalah kepadaku menurut naskah Ibrani yaitu kepada nabi Yeremia, bandingkan dengan penglihatan Yesaya di atas.
Theofani ini juga kadang memberikan "penampakan kepada manusia dengan perwujudan" :
Dalam perjanjian lama TUHAN saat menampakkan diriNya mengambil perwujutan tertentu. Misalkan dalam Keluaran pasal 3 dengan perwujuan api dalam semak duri, Ulangan 31:15 dimana menampakkan dalam bentuk tiang awan & tiang api atau Kejadian 32 : 30 dalam wujud manusia dan lain-lain. Penampakan inilah yang dapat dilihat oleh manusia. Tetapi wujud Allah yang sesungguhnya dalam ROH tidak pernah dilihat manusia.
Sebagai perbandingan Al-Qur’an pun mencatat penampakan TUHAN dalam perwujutan kayu:
* Qs 28 : 30
Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, DISERULAH DIA dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, DARI SEBATANG POHON KAYU, yaitu : “Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam”
http://quran.al-islam.com/Targama/DispT ... a=30&t=ind
Penampakan (Theofani) dengan berbagai cara itu diberikan kepada manusia karena tidaj seorangpun mampu melihat Allah, dalam keadaan ragawi. Sehingga tidak ada seorangpun yang melihat Allah :
* Yohanes 1 : 18
LAI TB, Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
KJV, No man hath seen God at any time, the only begotten Son, which is in the bosom of the Father, he hath declared him.
TR, θεον ουδεις εωρακεν πωποτε ο μονογενης υιος ο ων εις τον κολπον του πατρος εκεινος εξηγησατο
Translit. Interlinear, theon {Allah} oudeis {tidak satupun} eôraken {melihat} pôphote {pernah/ at any time} ho {THE} monogenês theos{yang tunggal /only begotten } uios {Anak} ho {who} ôn {adalah} eis {dalam} ton {the} kolpon {pangkuan (bossom) harfiah : dada} tou {of the} patros {Bapa,} ekeinos {Dia} exêgêsato {menyatakanNya}
Dalam kitab Perjanjian Lama (PL) sering diungkapkan orang penah melihat Allah (contoh-contoh perwujutan & penjelasannya yang saya sampaikan diatas). Dengan pengertian Allah bisa menampakkan wujudnya dengan pelbagai cara dan kadar pengelihatan menurut keperluannya. Bisa ditampakkan lewat semak duri yang terbakar, atau seperti dalam awan, menampakkan bagian-bagian "tubuh"Nya, atau ujud diri yang dikenakanNya sementara waktu saja dalam penampakan itu, atau lewat mimpi, vision dll. Namun tidak satupun yang betul-betul melihat sebagaimana hakekat/ Dzat diriNya yang sesungguhnya. Sebab tidak ada orang yang tahan memandang wajah Allah (dalam hakekatNya) dan tetap hidup, kecuali Yesus (Keluaran 33: 20, Yohanes 6:46). Kini Yesus sendiri telah menyatakan "rupa" Allah kepada setiap manusia. Walau demikian, banyak orang tetap tidak mampu melihat "rupa" yang satu ini!
"Yang ada dipangkuan Bapa", dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan " in the bosom of the Father" maksudnya yang ada bersama-sama Bapa, ini merupakan penggambaran/ ilustrasi untuk menyatakan kedekatan, keintiman pribadi yang tak terpisahkan dalam kesamaan hakekat Bapa, seperti yang dinyatakan dalam Injil Yohanes 1:1.
*Yohanes 5:37
LAI TB, Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,"
KJV, And the Father himself, which hath sent me, hath borne witness of me. Ye have neither heard his voice at any time, nor seen his shape.
TR, και ο πεμψας με πατηρ αυτος μεμαρτυρηκεν περι εμου ουτε φωνην αυτου ακηκοατε πωποτε ουτε ειδος αυτου εωρακατε
Translit. Interlinear, kai {dan} ho {yang} pempsas {mengutus} me {Aku} patêr {Bapa} autos {Dia} memarturêken {Dia sudah memberikan kesaksian} peri {tentang} emou {Aku} oute {tidak pula} phônên {suara} autou {-Nya} akêkoate {kalian mendengar} pôphote {pada suatu ketika} oute {tidak pula} eidos {rupa} autou {-Nya} heôrakate {kalian sudah melihat}
Ayat diatas diambil dengan latar belakang orang-orang Yahudi yang berdialog dengan Yesus Kristus pada saat itu memang tidak pernah mendengar suara Allah apalagi melihat wajah-Nya.
Perkataan itu ditujukan kepada orang-orang Yahudi dan ayat di atas berkaitan dengan ungkapan "autos memarturêken peri emou", Dia yang bersaksi tentang Aku.
Ayat ini menunjuk kepada saksi Allah yang tidak kelihatan yang terdapat di dalam hati manusia. Orang Yahudi tentu akan menekankan bahwa tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Bahkan pada saat Dasa Firman (10 hukum) diberikan, "suara kata-kata kamu dengar, tetapi suatu rupa tidak kamu lihat, hanya ada suara" (Ulangan 4:12).
Jadi perkataan Yesus Kristus bermakna bahwa "Memang benar Allah itu tidak kelihatan, demikian juga kesaksian-Nya, karena kesaksian-Nya itu adalah jawaban yang keluar dari hati manusia ketika manusia itu berhadapan dengan Aku." Jika kita diperhadapkan dengan Kristus, maka kita melihat di dalam Dia semua yang indah dan bijaksana; keyakinan seperti itu adalah kesaksian Allah di dalam hati kita.
Konsep ini jelas bahwa tidak seorangpun pernah melihat Tuhan. Hal ini ditekankan pula oleh Paulus kepada Timotius :
* 1 Timotius 6: 16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin
"Tidak ada seorangpun dapat melihat Allah dan terus hidup" (Keluaran 33:20). Karena Hakekat Allah adalah Roh dan kita manusia di bumi ini ada dalam tubuh fana, inilah yang membuat kita tidak bisa melihatNya. Konsep ini melanjutkan konsep yang sudah diajarkan Musa bahwa ia tidak mampu memandang wajah Allah, dan itulah sebabnya Allah memberikan pengalaman kepada Musa ia hanya bisa memandangnya dari belakang sementara kemuliaan Allah itu menerangi tempat dimana dia ada, dan menyebabkan wajah Musa bercahaya (Keluaran 34:29, 30, 35).
Yohanes juga memberikan konsep yang sama bahwa tidak ada satupun yang pernah melihat Allah :
* 1 Yohanes 4:12-13
4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
Ayat 12 mengajarkan hanya jika kita mengasihi sesama yang kelihatan, kita dapat mengasihi Allah yang tidak kelihatan (band ayat 20). Penyebutan Roh dalam ayat 13 menyatakan bahwa Allah telah mengaruniakan kita bagian dalam Roh KudusNya.
Allah hingga kini tetap bekerja dalam diri setiap orang melalui Roh Kudus yang memberi ilham atau menampakkan diriNya secara khusus (teofani).
Amin.
Sumber :
Yohannes/Biblika
Injil Yesus/ Yahya, halaman 58, GYesaya 5511
Dan sumber-sumber lain
Sama dengan penjelasan sebelumnya bahwa kata "punggung" disini adalah gaya bahasa "anthropomorfisme", dan penampakan Allah kepada Musa ini dikenal dengan istilah "theofani" :
* Keluaran 33: 18-23
33:17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."
33:18 Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
33:19 Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
33:21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."
Musa mendapat kesempatan memandang belakang Allah merupakan bukti keterbatasan dan sekaligus bukti keakraban Musa dengan Allah. Namun dengan jelas Allah menyatakan bahwa Musa tidak akan tahan melihat wajahNya, sebab Musa akan mati jika melihat wajahNya (ayat 20).
Selanjutnya kita kaji ayat dalam Keluaran 24:10, "Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah."
Hal diatas Ini dikenal dengan istilah theofani, kehadiran kemuliaan Allah, penyataan secara kelihatan dan secara supra alamiah keagungan Allah yang tertinggi dan yang tiada taranya.
Penampakan Allah atau theofani yang terjadi di era Perjanjian Lama senantiasa terjadi dalam bentuk manusiawi atau malaikat atau juga dalam wujud gejala-gejala kosmis :
* Yesaya 6:1
LAI TB, Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
KJV, In the year that king Uzziah died I saw also the LORD sitting upon a throne, high and lifted up, and his train filled the temple.
Hebrew,
בִּשְׁנַת־מֹות הַמֶּלֶךְ עֻזִּיָּהוּ וָאֶרְאֶה אֶת־אֲדֹנָי יֹשֵׁב עַל־כִּסֵּא רָם וְנִשָּׂא וְשׁוּלָיו מְלֵאִים אֶת־הַהֵיכָל׃
Translit, BISHNAT-MOT HAMELEKH 'UZIYAHU VA'ER'EH 'ET-'ADONAY YOSYEV 'AL-KISE' RÂM VENISA' VESYULAV MELE'IM 'ET-HAHEIKHAL
Nabi Yesaya mendapat penglihatan, bandingkan dengan penglihatan Yohanes di pulau Patmos yang ditulis di dalam kitab Wahyu.
Demikian pula dengan Yeremia 31:3, "Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."
Jika kita membaca Yeremia 31:1-40 maka kita akan mengetahui konteks ayat 3 yang mengandung makna alegoris di atas. Israel Utara (Efraim) akan dibina kembali, dibangun kembali dan digarap ulang. Diutarakan pula mengenai akhir dari perpecahan antara utara dan selatan dalam pengakuan bersama akan TUHAN, Allah dari seluruh bangsa itu.
* Yeremia 31:2
LAI TB, Beginilah firman TUHAN: Ia mendapat kasih karunia di padang gurun, yaitu bangsa yang terluput dari pedang itu! Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya!
KJV, Thus saith the LORD, The people which were left of the sword found grace in the wilderness; even Israel, when I went to cause him to rest.
Hebrew,
כֹּה אָמַר יְהוָה מָצָא חֵן בַּמִּדְבָּר עַם שְׂרִידֵי חָרֶב הָלֹוךְ לְהַרְגִּיעֹו יִשְׂרָאֵל׃
Translit, KOH 'AMAR YEHOVAH MATSA' KHEN BAMIDBAR 'AM SERIDEY KHAREV HALOKH LEHARGI'O YISRA'EL
Tuhan melepaskan Israel dari pedang Firaun dan memberikan kasih karunia kepada mereka pada hari-hari mereka di padang gurun. Ini hanyalah selaku tanda dari kasih yang kekal (ayat 3) yang telah diteruskan dalam kesetiaan ilahi hingga saat Yeremia menulis ayat di atas. Sebenarnya ungkapan kepadanya dari "Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya" adalah kepadaku menurut naskah Ibrani yaitu kepada nabi Yeremia, bandingkan dengan penglihatan Yesaya di atas.
Theofani ini juga kadang memberikan "penampakan kepada manusia dengan perwujudan" :
Dalam perjanjian lama TUHAN saat menampakkan diriNya mengambil perwujutan tertentu. Misalkan dalam Keluaran pasal 3 dengan perwujuan api dalam semak duri, Ulangan 31:15 dimana menampakkan dalam bentuk tiang awan & tiang api atau Kejadian 32 : 30 dalam wujud manusia dan lain-lain. Penampakan inilah yang dapat dilihat oleh manusia. Tetapi wujud Allah yang sesungguhnya dalam ROH tidak pernah dilihat manusia.
Sebagai perbandingan Al-Qur’an pun mencatat penampakan TUHAN dalam perwujutan kayu:
* Qs 28 : 30
Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, DISERULAH DIA dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, DARI SEBATANG POHON KAYU, yaitu : “Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam”
http://quran.al-islam.com/Targama/DispT ... a=30&t=ind
Penampakan (Theofani) dengan berbagai cara itu diberikan kepada manusia karena tidaj seorangpun mampu melihat Allah, dalam keadaan ragawi. Sehingga tidak ada seorangpun yang melihat Allah :
* Yohanes 1 : 18
LAI TB, Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
KJV, No man hath seen God at any time, the only begotten Son, which is in the bosom of the Father, he hath declared him.
TR, θεον ουδεις εωρακεν πωποτε ο μονογενης υιος ο ων εις τον κολπον του πατρος εκεινος εξηγησατο
Translit. Interlinear, theon {Allah} oudeis {tidak satupun} eôraken {melihat} pôphote {pernah/ at any time} ho {THE} monogenês theos{yang tunggal /only begotten } uios {Anak} ho {who} ôn {adalah} eis {dalam} ton {the} kolpon {pangkuan (bossom) harfiah : dada} tou {of the} patros {Bapa,} ekeinos {Dia} exêgêsato {menyatakanNya}
Dalam kitab Perjanjian Lama (PL) sering diungkapkan orang penah melihat Allah (contoh-contoh perwujutan & penjelasannya yang saya sampaikan diatas). Dengan pengertian Allah bisa menampakkan wujudnya dengan pelbagai cara dan kadar pengelihatan menurut keperluannya. Bisa ditampakkan lewat semak duri yang terbakar, atau seperti dalam awan, menampakkan bagian-bagian "tubuh"Nya, atau ujud diri yang dikenakanNya sementara waktu saja dalam penampakan itu, atau lewat mimpi, vision dll. Namun tidak satupun yang betul-betul melihat sebagaimana hakekat/ Dzat diriNya yang sesungguhnya. Sebab tidak ada orang yang tahan memandang wajah Allah (dalam hakekatNya) dan tetap hidup, kecuali Yesus (Keluaran 33: 20, Yohanes 6:46). Kini Yesus sendiri telah menyatakan "rupa" Allah kepada setiap manusia. Walau demikian, banyak orang tetap tidak mampu melihat "rupa" yang satu ini!
"Yang ada dipangkuan Bapa", dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan " in the bosom of the Father" maksudnya yang ada bersama-sama Bapa, ini merupakan penggambaran/ ilustrasi untuk menyatakan kedekatan, keintiman pribadi yang tak terpisahkan dalam kesamaan hakekat Bapa, seperti yang dinyatakan dalam Injil Yohanes 1:1.
*Yohanes 5:37
LAI TB, Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,"
KJV, And the Father himself, which hath sent me, hath borne witness of me. Ye have neither heard his voice at any time, nor seen his shape.
TR, και ο πεμψας με πατηρ αυτος μεμαρτυρηκεν περι εμου ουτε φωνην αυτου ακηκοατε πωποτε ουτε ειδος αυτου εωρακατε
Translit. Interlinear, kai {dan} ho {yang} pempsas {mengutus} me {Aku} patêr {Bapa} autos {Dia} memarturêken {Dia sudah memberikan kesaksian} peri {tentang} emou {Aku} oute {tidak pula} phônên {suara} autou {-Nya} akêkoate {kalian mendengar} pôphote {pada suatu ketika} oute {tidak pula} eidos {rupa} autou {-Nya} heôrakate {kalian sudah melihat}
Ayat diatas diambil dengan latar belakang orang-orang Yahudi yang berdialog dengan Yesus Kristus pada saat itu memang tidak pernah mendengar suara Allah apalagi melihat wajah-Nya.
Perkataan itu ditujukan kepada orang-orang Yahudi dan ayat di atas berkaitan dengan ungkapan "autos memarturêken peri emou", Dia yang bersaksi tentang Aku.
Ayat ini menunjuk kepada saksi Allah yang tidak kelihatan yang terdapat di dalam hati manusia. Orang Yahudi tentu akan menekankan bahwa tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Bahkan pada saat Dasa Firman (10 hukum) diberikan, "suara kata-kata kamu dengar, tetapi suatu rupa tidak kamu lihat, hanya ada suara" (Ulangan 4:12).
Jadi perkataan Yesus Kristus bermakna bahwa "Memang benar Allah itu tidak kelihatan, demikian juga kesaksian-Nya, karena kesaksian-Nya itu adalah jawaban yang keluar dari hati manusia ketika manusia itu berhadapan dengan Aku." Jika kita diperhadapkan dengan Kristus, maka kita melihat di dalam Dia semua yang indah dan bijaksana; keyakinan seperti itu adalah kesaksian Allah di dalam hati kita.
Konsep ini jelas bahwa tidak seorangpun pernah melihat Tuhan. Hal ini ditekankan pula oleh Paulus kepada Timotius :
* 1 Timotius 6: 16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin
"Tidak ada seorangpun dapat melihat Allah dan terus hidup" (Keluaran 33:20). Karena Hakekat Allah adalah Roh dan kita manusia di bumi ini ada dalam tubuh fana, inilah yang membuat kita tidak bisa melihatNya. Konsep ini melanjutkan konsep yang sudah diajarkan Musa bahwa ia tidak mampu memandang wajah Allah, dan itulah sebabnya Allah memberikan pengalaman kepada Musa ia hanya bisa memandangnya dari belakang sementara kemuliaan Allah itu menerangi tempat dimana dia ada, dan menyebabkan wajah Musa bercahaya (Keluaran 34:29, 30, 35).
Yohanes juga memberikan konsep yang sama bahwa tidak ada satupun yang pernah melihat Allah :
* 1 Yohanes 4:12-13
4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
Ayat 12 mengajarkan hanya jika kita mengasihi sesama yang kelihatan, kita dapat mengasihi Allah yang tidak kelihatan (band ayat 20). Penyebutan Roh dalam ayat 13 menyatakan bahwa Allah telah mengaruniakan kita bagian dalam Roh KudusNya.
Allah hingga kini tetap bekerja dalam diri setiap orang melalui Roh Kudus yang memberi ilham atau menampakkan diriNya secara khusus (teofani).
Amin.
Sumber :
Yohannes/Biblika
Injil Yesus/ Yahya, halaman 58, GYesaya 5511
Dan sumber-sumber lain
Tamar ingin balas dendam atas kelalaian Yehuda melakukan tugasnya. Dia mendapat kabar bahwa mertuanya sedang pergi ke Timna untuk mencukur dombanya. dari mana anda tahu bahwa tamar ingin balas demdam dengan yehuda?? sedanh dalam alkitab tidak dijelaskan tamar akan balas dendam!! jangan menambah-nambah isi alkitab!! bila kamu bisa menafsir sembarangan,saya bisa pun bisa menambahkan isi dari alkitab itu!!! karena tamarsudah lama tidak bersetubuh, ketika melihat mertuanya mendatanginnya timbul nafsunya untuk bersetubuh dengan mertuanya dengan mentupi tubuhnya dengan telekung!!! maka terjadiah persetubuhana yang diingini tamar!!!
BalasHapus