Sabtu, 09 November 2013

Mendengar & Mengerti & Memandang & MenanggapUcapan Yesus Yang Sulit, 24 :

Mendengar & Mengerti & Memandang & MenanggapUcapan Yesus Yang Sulit, 24 :

Jangan Pergi Kepada Orang Kafir



* Matius 4:17 TDB : 17 Sejak waktu itu Yesus mulai memberitakan dan mengatakan, ”Bertobatlah, kamu sekalian, sebab kerajaan surga sudah dekat.”

* Matius 9:35-38; 10:1-6TDB : 9:35 Dan Yesus berangkat untuk perjalanan keliling ke semua kota dan desa, mengajar di sinagoga-sinagoga mereka dan memberitakan kabar baik kerajaan dan menyembuhkan setiap jenis penyakit dan setiap jenis kelemahan jasmani.9:36 Ketika melihat kumpulan orang itu, ia merasa kasihan terhadap mereka, karena mereka dikuliti dan dibuang seperti domba-domba tanpa gembala.9:37 Lalu ia mengatakan kepada murid-muridnya, ”Ya, panenan memang besar, tetapi pekerja sedikit.9:38 Karena itu, mintalah dengan sangat kepada Pemilik panen agar mengutus pekerja-pekerja untuk panennya.”10:1Maka ia memanggil kedua belas muridnya dan memberi mereka wewenang atas roh-roh najis, untuk mengusirnya dan untuk menyembuhkan setiap jenis penyakit dan setiap jenis kelemahan jasmani.10:2 Nama kedua belas rasul adalah ini: Pertama, Simon, yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya; dan Yakobus putra Zebedeus dan Yohanes, saudaranya;10:3 Filipus dan Bartolomeus; Tomas dan Matius, si pemungut pajak; Yakobus putra Alfeus, dan Tadeus;10:4Simon, orang Kanani, dan Yudas Iskariot, yang belakangan mengkhianati dia.10:5 Kedua belas orang ini diutus Yesus, dengan memberi mereka perintah ini: ”Jangan pergi ke jalan bangsa-bangsa, dan jangan masuk ke dalam kota orang Samaria;10:6 tetapi, sebaliknya, teruslah pergi kepada domba-domba yang hilang dari keturunan IsraelLAI TB :9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.9:37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.9:38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." 10:1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.10:2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,10:3 Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,10:4 Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, 10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

Para murid itu diutus berdua-dua pada awal pelayanannya di galilea, supaya proklamasi tentang Kerajaan Allah dapat disebarkan lebih luas lagi dan lebih cepat daripada bila Tuhan Yesus melakukannya sendiri.

Berita yang harus mereka sebarkan sama, seperti apa yang Ia lakukan, yaitu "Kerajaan Sorga sudah dekat!" (reff Matius 4:17). Pekerjaan menyembuhkan yang mendampingi apa yang mereka beritakan juga sama seperti yang dilakukannya (reff Matius 9:35-38 )

Markus 6:7-13 dan Lukas 9:1-6 juga mencatat pengutusan kedua-belas murid yang lebih singkat daripada yang dicatat Matius. Secara khusus/ekslusif dalam Matius ditulis "Domba-domba yang hilang dari umat Israel". Sehingga Matius 10:5-6 sering diklaim bahwa Injil diperuntukkan bagi orang-orang Israel saja. Namun ayat tersebut tidak berdiri sendirian dan itu adalah diperuntukkan ketika murid-murid Yesus melaksanakan awal-awal penginjilan. Bahwa penginjilan adalah dimulai dari lingkungan dimana mereka berada; menyelamatkan dahulu kepada orang orang disekitarnya. Dan pada saat itu murid-murid Yesus masih dalam tahapan awal dalam usahanya mengabarkan kabar baik bahwa Sang juru Selamat/ Mesias itu sudah datang.

Kemudian pada tahap akhir pelayanan Yesus dibumi, Tuhan Yesus memberikan Amanat Agung kepada murid-murid untuk mengabarkan injil bagi semua bangsa, menjadikan semua bangsa (tanpa terkecuali) menjadi murid Yesus :

* Matius 28:19-20 TDB :28:19 Karena itu pergilah dan buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, baptislah mereka dengan nama Bapak dan Putra dan roh kudus,
28:20 ajarlah mereka menjalankan semua perkara yang aku perintahkan kepadamu. Dan, lihat! aku menyertai kamu sepanjang masa sampai penutup sistem ini.”
LAI TB:28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Injil Matius juga mencatat hubungan Yesus Kristus terhadap bangsa-bangsa non Yahudi (GOYIM) bahkan sejak kelahiranNya. Datangnya orang Majus, kalangan non-Yahudi itu menjadi tokoh penting yang menandakan bahwa Sang Juru-Selamat juga bagi bangsa non-Yahudi. Demikian pula pencatatan peristiwa penyembuhan anak perempuan wanita Kanaan (Matius 15:24). Demikian pula pandangan Tuhan Yesus terhadap iman dari seorang perwira Romawi yang 'lebih besar' daripada yang Ia termukan dari orang-orang Israel sendiri (Lukas 7:2-10; Matius 8:5-13).

Pernyataan tegas berikutnya adalah "Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi" (Matius 8:11-12 bandingkan dengan Lukas 13:28-29). Kata-kata Tuan Yesus ini tentu merupakan kata-kata yang tegas bagi para pendengar dari kalangan orang Israel (Yahudi), bahwa Kerajaan Allah tidak eksklusif bagi 'bangsa pilihan' saja. Tetapi juga bagi bangsa-bangsa non-Yahudi.

Ketika Tuan Yesus memerintahkan murid pada awal-awal pelayanan mereka kepada "domba-domba yang hilang dari umat Israel", karena hal inilah yang pertama paling efektif, setelah itu tentu-saja mereka akan diutus kepada jangkauan yanglebih luas, kepada semua bangsa! Terlebih jauh lagi pada Kitab Kisah Para Rasul lebih jelas lagi tahapan-tahapannya bahwa pelayanan dimulai dari Yudea kemudian Samaria bahkan sampai ke ujung bumi.

* Kisah 1:7-8 menuliskan,
TDB :
1:7 Ia mengatakan kepada mereka, ”Bukan bagianmu untuk memperoleh pengetahuan tentang masa atau musim yang telah Bapak tempatkan dalam kewenangannya;
1:8 tetapi kamu akan menerima kuasa pada waktu roh kudus datang ke atasmu, dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem maupun di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke bagian yang paling jauh di bumi.
LAI TB:
JawabNya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasaNya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Maka, langkah pertama: melayani di Yerusalem dulu, setelah itu baru melangkah ke Yudea, Samaria dan sampai ke ujung-ujung bumi. Saya percaya bahwa peranan yang Tuhan percayakan untuk melangkah ke bangsa-bangsa tidak akan berhasil apabila daerah Yudea dan Samaria tidak ditangani dengan baik. Yudea dan Samaria berbicara tentang jemaat lokal, kota dan daerah sekitar dimana kita berada. Kalau ini tidak dikelola dengan baik, saya percaya pelayanan ke bangsa-bangsa itu tidak akan ada artinya. Karena Tuhan akan mempercaya-kan perkara yang kecil terlebih dahulu. Kalau kita lulus dalam perkara yang kecil baru Tuhan akan memberikan perkara yang lebih besar.

Yudea dan Samaria adalah langkah yang harus dilewati untuk sampai ke ujung-ujung bumi. Waktu murid-murid Yesus melangkah ke bangsa-bangsa, tentunya Yudea dan Samaria itu menjadi tanggungjawab terlebih dahulu. Mereka melayani di wilayah Yudea dan Samaria, baru nanti pelayanan mereka akan menentukan keberhasilan pelayanan di bangsa-bangsa lain.

Bagaimana mengukur keberhasilan mereka menjadi berkat bagi bangsa-bangsa adalah sangat tergantung kepada keberhasilan mereka melayani di wilayah Yudea dan Samaria.

Kemudian dengan jelas pula kita baca dalam ayat dibawah ini :

* Kisah 16:10
TDB:
16:10 Segera setelah ia melihat penglihatan itu, kami berupaya pergi ke Makedonia, karena kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk menyatakan kabar baik kepada mereka.
LAI TB:
16:10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.

Bahwa ada perintah untuk keluar dari lingkup Israel dan mengabarkan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Rasul Paulus dikenal sebagai Rasul yang banyak melakukan terobosan-terobosan sehingga Injil bisa diterima oleh segala macam lapisan, orang Yahudi, non Yahudi dan bangsa-bangsa lain.

---------------

MENGENAI INJIL BAGI SEMUA BANGSA, PENJELASAN LEBIH LANJUT :

* Matius 10:5-6
TDB :
10:5 Kedua belas orang ini diutus Yesus, dengan memberi mereka perintah ini: ”Jangan pergi ke jalan bangsa-bangsa, dan jangan masuk ke dalam kota orang Samaria;
10:6 6tetapi, sebaliknya, teruslah pergi kepada domba-domba yang hilang dari keturunan Israel

LAI TB,10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
BIS, Kedua belas rasul itu kemudian diutus oleh Yesus dengan mendapat petunjuk-petunjuk ini, "Janganlah pergi ke daerah orang-orang yang bukan Yahudi. Jangan juga ke kota-kota orang Samaria. KJV, These twelve Jesus sent forth, and commanded them, saying, Go not into the way of the Gentiles, and into any city of the Samaritans enter ye not:
TR Translit, toutous tous dôdeka apesteilen ho iêsous paraggeilas autois legôn eis hodon ethnôn mê apelthête kai eis polin samareitôn mê eiselthête

10:6
TDB, tetapi, sebaliknya, teruslah pergi kepada domba-domba yang hilang dari keturunan Israel
LAI TB, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
 BIS, Tetapi pergilah kepada orang-orang Israel, khususnya kepada mereka yang sesat.
KJV, But go rather to the lost sheep of the house of Israel.
TR Translit, poreuesthe de mallon pros ta probata ta apolôlota oikou israêl

Di dalam perikop itu ditemukan permulaan dari pengutusan Yesus kepada para murid-Nya. Kata bahasa Yunani yang di sini diterjemahkan dengan "berpesan" (Alkitab Kabar Baik dalam bahasa sehari-hari menulisnya dengan 'mendapat petunjuk-petunjuk') adalah kata 'paragellô'. Kata ini sangat menarik. Di dalam bahasa Yunani kata itu mempunyai empat macam penggunaan:

(1) Kata itu adalah kata yang biasa dipakai di dalam ketentaraan, dalam arti memberi perintah atau komando.

Contoh:

* Kisah Para Rasul 23:22
Lalu kepala pasukan menyuruh anak muda itu pulang dan memerintahkan ('paragellô') kepadanya: 'Jangan katakan kepada siapapun juga, bahwa engkau telah memberitahukan hal ini kepadaku.'

Dalam arti ini maka Yesus seolah-olah seperti seorang jenderal yang memerintahkan komandan-komandan-Nya pergi melakukan perintah; kepada mereka Yesus memberi pesan, sebelum mereka berangkat.

(2) Kata itu dipakai juga untuk memanggil teman untuk minta pertolongan. Di sini Yesus seolah-olah seperti seseorang yang mempunyai cita-cita tinggi, lalu memanggil teman-teman-Nya untuk menolongnya mewujudkan cita-cita tersebut.

(3) Kata itu dipakai untuk seorang guru yang memberikan aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk kepada para muridnya. Di sini Yesus seolah-olah seperti seorang guru yang mengirimkan para murid-Nya ke dunia dan membekali mereka dengan ajaran dan pesan-pesan-Nya.

(4) Kata itu biasa dipakai dalam hubungan dengan perintah kerajaan. Di sini Yesus seolah-olah seperti seorang raja yang melepaskan para dutanya pergi ke dunia untuk menjalankan perintah-Nya dan berbicara bagi dan atas namanya.

Perikop itu dimulai dengan suatu perintah yang sulit bagi setiap orang. Perikop itu mulai dengan melarang para murid untuk pergi ke kota-kota bangsa lain atau ke kota orang Samaria. Karena sulit dan anehnya perintah ini maka banyak orang yang berpendapat bahwa perintah itu mungkin bukan perintah Yesus. Larangan untuk pergi kepada orang lain dan suruhan untuk hanya memusatkan perhatian kepada orang Israel saja, nampak bertentangan dengan sikap Yesus sendiri. Ada orang yang berpendapat, bahwa perintah atau larangan seperti itu sebenarnya adalah buatan orang-orang Yahudi sendiri yang ingin agar Injil itu hanya bagi mereka saja. Orang-orang Yahudi inilah yang kemudian menaruh larangan atau perintah itu ke mulut Yesus dalam cerita ini. Mereka itu adalah orang-orang yang juga melawan Paulus, karena Paulus dengan keras ingin mengabarkan Injil kepada orang-orang non-Yahudi.

Menanggapi pandangan seperti di atas, perlu diingat beberapa hal. Kata-kata itu sebenarnya tidak terlalu aneh untuk Yesus. Kata-kata itu bukanlah ciptaan orang lain. Yesus sendirilah yang tentu telah mengucapkannya. Dan karena itu perlu ada penjelasan lebih lanjut.

Dapat dipastikan bahwa perintah itu bukanlah perintah yang tetap berlaku selama-lamanya. Di dalam kitab Injil sendiri ditemukan Yesus yang berbicara secara akrab dengan seorang wanita Samaria; bahwa Ia kemudian memperkenalkan dirinya kepada wanita itu. Ia juga menuturkan sebuah cerita kemanusiaan yang menarik kepadanya; Ia menyembuhkan seorang anak perempuan dari seorang wanita Tirus atau Sidon; dan Matius sendiri pada akhir kitab Injilnya menuturkan, bahwa Yesus mengutus orang-orang-Nya untuk pergi ke seluruh dunia untuk membawa Injil ke segala bangsa. Jadi penjelasannya bagaimana?

Pada waktu itu Yesus dan para muridnya sedang berada di daerah Galilea. Di situ Ia melarang para murid-Nya untuk pergi ke kota bangsa-bangsa lain. Artinya para murid tersebut tidak boleh pergi ke utara ke daerah Siria, tidak boleh ke timur ke daerah Dekapolis, dan tidak boleh ke selatan ke daerah Samaria. Jadi maksud dari perintah ini dalam kenyataannya adalah untuk membatasi wilayah perjalanan pertama para murid Yesus hanya di daerah Galilea saja.

Untuk pembatasan itu ada tiga alasan yang penting:

(1) Di dalam rencana Allah orang-orang Yahudi mendapat tempat yang sangat khusus. Menurut keadilan Allah, mereka harus mendapatkan penawaran pertama terhadap Injil Memang benar bahwa mereka menolak Injil itu. Tetapi sejarah memang direncanakan begitu rupa, supaya mereka mendapat kesempatan yang pertama untuk menerima Injil itu.

(2) Kedua belas rasul Yesus belum dipersiapkan untuk memberitakan Injil ke luar negeri. Mereka tidak mengenal bangsa-bangsa luar; mereka belum memiliki pengetahuan serta cara-cara yang tepat untuk itu. Supaya Injil dapat dibawa kepada bangsa-bangsa lain, maka harus ada orang-orang seperti Paulus yang mempunyai perlengkapan yang memadai. Pemberitaan itu cenderung gagal kalau pemberitanya kurang mempunyai persiapan atau perlengkapan untuk tugas itu. Seorang pengkhotbah atau guru yang bijaksana akan mengakui keterbatasan dirinya; ia secara jelas juga akan tahu hal-hal yang cocok dikerjakannya dan hal-hal yang tidak cocok.

(3) Tetapi alasan utama dari perintah itu sebenarnya adalah yang berikut: setiap komandan yang bijaksana mengetahui bahwa ia harus membatasi sasaran. Ia harus mengarahkan serangannya pada satu titik pilihan yang jitu. Kalau ia menyebarkan kekuatan dan serangannya ke mana-mana sekali gus, maka ia akan menghambur-hamburkan kekuatannya dan menghadapi bahaya kegagalan. Makin kecil kekuatan yang dimiliki, maka makin terbatas pula sasaran yang harus dicapainya. Serangan yang diarahkan ke medan yang terlalu luas hanya akan membawa malapetaka diri sendiri saja. Yesus mengetahui hal seperti itu, sehingga Ia memusatkan wilayah jelajah pertamanya hanya ke daerah Galilea saja. Lagi pula Galilea, adalah satu-satunya daerah Palestina yang paling terbuka bagi Injil dan berita baru. Perintah Yesus itu jadinya adalah perintah sementara. Yesus adalah komandan yang bijaksana yang tidak mau menghambur-hamburkan kekuatan yang dimiliki-Nya. Dengan segala kecakapan-Nya Ia memusatkan tindakan-Nya hanya pada satu sasaran yang terbatas, agar bisa mencapai hasil yang setinggi-tingginya.

Jadi itulah keterangan yang bisa diperoleh tentang perintah Yesus yang seolah-olah nampak SEMPIT itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar