Sabtu, 09 November 2013

Menjawab Tuduhan Terhadap Kej 38

JAWAB :



Menurut hukum Taurat (Ulangan 25 : 5 – 10), jika suami meninggal tanpa memiliki anak maka jandanya harus dikawinkan dengan saudara laki-laki almarhum suami untuk memberikan keturunan kapada almarhum suami.
Namun Yehuda tidak menikahkan Tamar (janda Er - anak ke 1 Yehuda) dengan Syela (anak laki ke 3) setelah Er dan Onan (anak ke 2 Yehuda – suami kedua Tamar) meninggal tanpa memiliki anak dengan Tamar. Setelah beberapa tahun kemudian, Yehuda bertemu dengan Tamar yang menggunakan tutup muka. Yehuda tidak mengenal bahwa wanita yang dia hampiri adalah Tamar.


* Kejadian 38 : 16
Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang dipinggir jalan itu serta berkata, “Marilah aku mau menghampiri engkau” sebab ia tidak tahu perempuan itu menantunya.


TUDUHAN TERHADAP KISAH INI SELANJUTNYA OLEH MUSLIM ADALAH DEMIKIAN :

Quote:
CLAIM TERHADAP 2 Timotius 3: 16-17; TERBUKTI ALKITAB BOBROK BERISI CERITA SEKSUAL, YEHUDA PEZINA ITU BAPAK MOYANGNYA ORANG YAHUDI

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (Injil - 2 Timotius 3: 16-17).

Dalam ayat tersebut, Paulus menasihatkan Timotius masalah "kitab suci Injil". Injil yang dijadikan acuan oleh Paulus bukanlah salah satu yang kemudian dikenal sebagai "Injil Matius" atau "Injil Lukas" atau "Injil Yohanes". Semua Injil ini belum ada dan baru dibuat beberapa dekade dan abad kemudian. Paulus tidak mempunyai pengetahuan tentang kitab-kitab tersebut. Paulus memberi Timotius "Kitab Suci" yang sudah dikenalnya sejak "masa kanak-kanak" Kitab orang Yahudi seperti yang terdapat dalam Perjanjian Lama. (Lihatlah hal tersebut pada 2 Timotius 3: 15).

Karena ayat 16 yang sedang didiskusikan ini sering digunakan untuk membuktikan kebenaran Injil secara keseluruhan, kita akan menggunakannya sebagai sebuah uji kasus.

Ayat tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa jika setiap tulisan berasal dari Tuhan, dia akan bermanfaat untuk:

Doktrin: Pengajaran
Teguran: Untuk menghukum, memarahi, untuk menunjukkan kepada umat apa yang salah dalam hidup mereka.
Koreksi: Berguna untuk memperbaiki kesalahan.
Instruksi kepada kebenaran: untuk melatih dan mengajarkan kita bagaimana hidup secara benar.
Empat judul katagori Firman Tuhan di atas adalah sangat beralasan. Sekarang marilah kita kembali ke pasal 38 dari kitab kejadian yang terkenal itu untuk menganalisanya. Sangat penting untuk membaca dengan teliti keseluruhan pasal tersebut sehingga tidak seorang Misionaris pun pernah dapat menuduh Anda membaca Injil di luar konteks.

Apakah konteksnya? Lima ayat yang pertama berbicara tentang Yehuda dan tiga orang saudara kandungnya. Yehuda adalah ayah bangsa Yahudi yang darinya kita turunkan kata "Judea" dan "Judaism." Juga Juda (bahasa Ibrani: Huda; juga bahasa Arab). Huda menjadi Hudi dan Yahudi, berarti bangsa Yahudi.

Yehuda mempunyai tiga anak laki-laki, yaitu Er, Onan dan Syela. Anak yang pertama menikah dengan seorang wanita yang bernama Tamar. Tetapi ayat tujuh menulis kematian Er yang terlalu cepat.

"Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata Tuhan, maka Tuhan membunuh dia." (Injil - Keja-dian 38: 7).

Berdasarkan standar yang ditetapkan dalam 2 Timotius 3: 16 untuk menguji apakah tulisan tersebut berasal dari Tuhan, dalam judul apa ayat ini akan ditempatkan? Di bawah

Doktrin,
Teguran,.
Koreksi,
Instruksi kepada kebenaran(?).
Teman kita tersebut tidak akan kesulitan mendapatkan jawaban yang benar, "teguran!" Pelajaran yang didapat adalah jika kita melakukan sesuatu yang jahat dalam pandangan Tuhan, Dia akan menghancurkan kita. Itulah kandungan moralnya; itulah pelajarannya!

Dalam Kejadian 38: 8 dikatakan bahwa seorang tua bernama Yehuda mengatakan kepada anak keduanya, Onan, untuk menikah dengan janda almarhum kakaknya agar mendapatkan seorang anak darinya untuk meneruskan nama almarhum kakaknya, karena dia meninggal tanpa mempunyai anak. Dalam bangsa Yahudi nama seseorang tidak boleh hilang.

Di dalam Injil tertulis:

"Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: 'Hampirilah istri kakakmu itu (maksudnya, lakukanlah hubungan seksual dengannya), dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu'.
Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti (anak tersebut tidak akan membawa namanya);
Sebab itu setiap kali ia menghampiri istri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.
Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata Tuhan, maka Tuhan membunuh dia juga." (Injil - Kejadian 38: 8-10)

Tuhan membunuh Onan atas rasa irinya. Dia tidak menghendaki nama almarhum kakaknya terus hidup sebagaimana yang dikehendaki hukum. Tanyakanlah kepada para penginjil, di bawah judul yang mana akan diletakkan perbuatan Tuhan tersebut? Di bawah: Doktrin? Teguran? Koreksi? Atau Instruksi kepada kebenaran?

Jawabannya seperti yang sebelumnya, yaitu "teguran!" Masalah ini tidak membebani pikirannya.

Saya harap Anda telah membingkai ayat 15-18 seperti yang diinstruksikan pada halaman 21. Pasal yang pendek ini, Kejadian 38, adalah bagian pornografi yang paling mesum dalam sebuah "Kitab Tuhan". Setelah membacanya berkali-kali, buatlah catatan.

Yehuda memulangkan menantunya, Tamar, ke rumah orang tuanya dengan janji jika anaknya yang ketiga, Syela, sudah cukup dewasa untuk menikah, dia akan memanggilnya untuk memenuhi tugasnya memberi Tamar seorang bayi untuk mengekalkan nama almarhum suaminya, Er.

Yehuda adalah orang yang percaya kepada takhayul. Dia telah kehilangan dua orang anak laki-lakinya karena Tamar, menantunya, dan dia tidak berani mengambil resiko kehilangan anak yang tinggal satu-satunya, Syela, Yehuda ketakutan "Jangan-jangan dia mati seperti kedua kakaknya itu." (Injil - Kejadian 38: 11).

Syela telah dewasa dan mungkin telah siap menikah, tetapi ayahnya tidak memanggil Tamar untuk menikah dengan Syela sehingga Tamar dapat mengandung seorang anak yang membawa nama almarhum suaminya.

Tamar ingin balas dendam atas kelalaian Yehuda melakukan tugasnya. Dia mendapat kabar bahwa mertuanya sedang pergi ke Timna untuk mencukur dombanya. Tamar merencanakan untuk mencegat Yehuda. Dia pergi dan duduk di tepi jalan, mengetahui dalam hatinya bahwa laki-laki tua tersebut tidak akan pernah melewatinya tanpa menegurnya. Begitulah, Yehuda melihat Tamar dan mengira dia adalah seorang Wanita Tuna Susila, seorang pelacur. Lalu berkata kepadanya (Tamar),

".... 'Marilah, aku mau menghampiri engkau,' (sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku'..." (Injil - Kejadian 38: 16).

Pada saat itu orang-orang tidak membawa uang tunai atau kartu kredit, sehingga Yehuda berkata akan mengirim kepada Tamar seekor anak kambing setelah dia berhubungan seksual dengannya. Tamar bukanlah seorang yang dapat terbuai oleh ucapan tersebut. Dia mempunyai rencana utama, yang telah dipikirkan dan dilakukan secara baik. Dia menawar, "Apakah jaminannya bahwa anak domba tersebut akan dikirim?" "Apa jaminan yang Anda inginkan?", tanya Yehuda. "Cincin dan gelang Anda (masyarakat pada masa itu biasanya menggunakan gelang pada pergelangan tangannya) dan tongkat yang Anda pegang saat ini." Laki-laki tua tersebut menyerahkan barang-barang yang diminta dan berhubungan seksual dengan menantunya. Dari hubungan ini Tamar mengandung. (Jangan lupa bahwa Er dan Onan gagal membuat Tamar mengandung).

Dalam masa tiga bulan; kehamilannya semakin tampak. Gunjingan mulai menyebar. Berita Tamar telah "melakukan pelacuran dan mengandung anak dari perbuatan tersebut" sampai kepada Yehuda. Yehuda sekarang mempunyai alasan untuk marah terhadap Tamar Dia memerintahkan, "Bawa dia keluar (perempuan jalang tersebut), dan bakar dia." Sebelum ini dia adalah perempuan yang jahat (Yehuda kehilangan dua anak laki-laki karena Tamar). Sekarang dia adalah seorang perempuan jalang dan patut dibakar hidup-hidup!

Tamar lebih cerdik dari yang dibayangkan Yehuda. Sebelum mertuanya melakukan hal tersebut, dia mengirim cincin, kalung dan tongkat, melalui seorang pelayan dan sebuah permohonan agar Yehuda mencarikan orang yang bertanggung jawab atas kehamilannya. Tamar berkata, "Bersama laki-laki yang memiliki barang-barang ini, saya saat ini mengandung." Yehuda mengenali barang-barang miliknya dan berkata,

".... 'Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia kepada Syela, anakku yang masih hidup'. Dan dia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu." (Injil - Kejadian 38: 26).

Sembilan bulan setelah hubungan seksual di Timna antara Yehuda (seorang mertua) dan Tamar (menantunya sendiri), bidan berjaga-jaga di sisi tempat tidur Tamar. Dari ukuran perutnya, dia memperkirakan Tamar mengandung anak kembar Dan berdasarkan hukum Musa Alaihis-salam, dia harus sangat berhati-hati dalam memberi tanda "anak pertama". Jika wanita melahirkan anak kembar yang identik dan jika tidak hati-hati dalam memberi tanda kepada anak pertama, maka ditakutkan adanya ketidakadilan, karena anak pertama menerima bagian yang terbesar dari warisan ayahnya.

Ketika Tamar melahirkan, salah seorang bayi tersebut ditarik tangannya dan perawat mengikatkan sebuah benang merah tua untuk menandakan bahwa "Inilah bayi yang pertama lahir!" Tetapi hal ini terlalu sensitif untuk amak yang baru lahir, sehingga dia dengan cepat menarik tangannya ke dalam kehangatan ibunya, dan menyaksikan adik laki-lakinya lahir, dan bidan berseru,

"...'Alangkah kuatnya engkau menerobos keluar; maka anak itu dinamai Peres. Sesudah itu keluarlah saudaranya laki-laki yang tangannya telah berikat benang kirmizi itu, lalu kepadanya diberi nama Zerah." (Injil - Kejadian 38: 29-30).

Peres adalah sebutan untuk orang yang melompati antrian, seorang yang telah membuat orang lain keluar dari gilirannya, dan Zerah berarti "merah" dalam bahasa Ibrani karena dia memiliki benang merah pada tangannya.

Pertanyaannya adalah, Apa kandungan moral dari seksologi Injil pada pasal 38 kitab pertama yang terkenal ini? Tuhan membunuh Er: Pelajaran yang kita dapatkan adalah "teguran!"

Tuhan membunuh Onan: Lagi-lagi pelajarannya adalah "teguran!"

Sekarang Yehuda melakukan perbuatan zina dengan Tamar dan mendapatkan anak haram yang kembar yang kemudian dianugrahi menjadi nenek moyang satu-satunya "anak Tuhan!" Apa kandungan moralnya? Tidak ada, maka berarti tidak bermoral!

Di bawah judul apa Anda akan menempatkan cerita mesum ini? Apakah?

Doktrin?
Teguran?
Koreksi?
Instruksi kepada kebenaran?
(Injil - 2 Timotius 3: 16-17)

Jika kita tidak dapat memasukkan cerita mesum ini di bawah 4 judul tersebut dalam sebuah kitab Tuhan, maka kita terpaksa membuat judul kelima. Judul kelima yang tepat adalah - Pornografi.

Yehuda, Bapak bangsa Yahudi (darinya diturunkan kata-kata - Jew, Judaism, Judea, dll), dan Tamar (menantunya) serta keturunannya yang haram --Peres dan Zerah-- diabadikan perbuatan haramnya di dalam yang dinamakan Kitab Tuhan:

"Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Ibrahim. Ibrahim memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar ..." (Injil - Matius 1: 1-3).

Di dalam setiap Injil yang menyediakan referensi silang, dimana kalimat "Yehuda memperanakkan peres dan Zerah dari Tamar" disebutkan, catatan marginal menunjuk ke Kejadian pasal 38 dengan kemesumannya secara terperinci.

Onan juga mempunyai label yang "termahsyur" (termahsyur keburukannya!). Setiap kamus terkenal mengabadikan perbuatan seksual yang tidak wajar akibat iri hati dalam judul - Onanisme. Dosa Onan; Coitus interruptus (berasal dari Onan, anak laki-laki Yehuda - Kejadian 38: 9).


JAWAB


Kesimpulan :
Yehuda Melakukan Perzinahan Dengan Menantu Perempuannya (Kejadian 38:15-30). Yehuda adalah Bapak moyangnya orang Yahudi.

Saya menilai bidikan tersebut adalah ingin menyerang bahwa Yesus Kristus juga lahir dari garis keturunan haram jaddahnya Yehuda.

Tetapi : Raja Daud dan Sulaiman adalah keturunan Yehuda, toh diakui sebagai nabi dan rasul di kalangan Islam, bukan?!!


Baca kisah selengkapnya dalam Kejadian 38.

* Kejadian 38:1-30 Yehuda dan Tamar
38:1. Pada waktu itu Yehuda meninggalkan saudara-saudaranya dan menumpang pada seorang Adulam, yang namanya Hira.
38:2 Di situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan; nama orang itu ialah Syua. Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu dan menghampirinya.
38:3 Perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Er.
38:4 Sesudah itu perempuan itu mengandung lagi, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Onan.
38:5 Kemudian perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki sekali lagi, dan menamai anak itu Syela. Yehuda sedang berada di Kezib, ketika anak itu dilahirkan.
38:6 Sesudah itu Yehuda mengambil bagi Er, anak sulungnya, seorang isteri, yang bernama Tamar.


Pemisahan Yehuda lebih lanjut menggambarkan tidak adanya kesatuan dalam keluarga Yakub. Hal ini tentunya terjadi segera sesudah Yusuf dijual, sebab selama waktu hingga hijrahnya Yakub ke Mesir, yang kira-kira lebih dari 20 tahun, Yehuda telah menikah dan mempunyai beberapa anak lelaki, dan mereka juga menikah. Pasal 38 ini meliputi waktu hingga Kejadian 42:1. Yehuda turun dari Hebron di pegunungan ke tanah orang Filistin yang berbukit-bukit. Gerak ini turun, juga secara kiasan, dilihat dari ukuran perjanjian, sebab hasilnya ialah bersaudara dengan orang Kanaan Hira dan kawin dengan orang Kanaan Syua.


38:7 Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia.

Dalam kematian mendadak dari anak sulungnya ini Yehuda diperhadapkan dengan kemerosotan keturunannya yang cepat, yang disebabkan persekutuannya yang terlalu erat dengan orang-orang Kanaan.


38:8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: "Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu."


Perkawinan levirat demikian itu dilaksanakan secara luas (bandingkan bangsa Het dan kode hukum Asyur Tengahan, dan bandingan 'pagodanghon' dalam masyarakat Batak) dan kemudian diatur bagi Israel oleh Musa (Ulangan 25:5 dan ayat berikutnya). Anak sulung yang dilahirkan dari perkawinan baru ini dihitung sebagai ahli warus saudara yang telah mati, untuk menyambung kelangsungan namanya. Onan menginginkan bagian warisan anak sulung itu untuk namanya sendiri.


38:9 Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.
38:10 Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga.
38:11 Lalu berkatalah Yehuda kepada Tamar, menantunya itu: "Tinggallah sebagai janda di rumah ayahmu, sampai anakku Syela itu besar," sebab pikirnya: "Jangan-jangan ia mati seperti kedua kakaknya itu." Maka pergilah Tamar dan tinggal di rumah ayahnya.


Dalam penolakan Onan yang hina untuk menunaikan tugasnya terhadap iparnya itu dan dalam penghakiman Allah, Yehuda menerima peringatan akan dosanya terhadap saudaranya Yusuf. Tapi ia juga bersepakat jahat terhadap hak Tamar dan nama Er.


38:12. Setelah beberapa lama matilah anak Syua, isteri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna, kepada orang-orang yang menggunting bulu domba-dombanya, bersama dengan Hira, sahabatnya, orang Adulam itu.
38:13 Ketika dikabarkan kepada Tamar: "Bapa mertuamu sedang di jalan ke Timna untuk menggunting bulu domba-dombanya,"
38:14 maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya, ia bertelekung dan berselubung, lalu pergi duduk di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna, karena dilihatnya, bahwa Syela telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi isterinya.
38:15 Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya.
38:16 Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?"
38:17 Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."


Akhirnya Tamar tahu juga hal itu dan merencanakan untuk mendapat kepuasan dari Yehuda, yang sekarang adalah seorang duda. Hal ini memang memiliki dasar yang sah, sebab di beberapa daerah bapa seorang yang mati boleh mengambil janda anaknya.


38:18 Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.
KJV, And he said, What pledge shall I give thee? And she said, Thy signet, and thy bracelets, and thy staff that is in thine hand. And he gave it her, and came in unto her, and she conceived by him.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר מָה הָעֵרָבֹון אֲשֶׁר אֶתֶּן־לָּךְ וַתֹּאמֶר חֹתָמְךָ וּפְתִילֶךָ וּמַטְּךָ אֲשֶׁר בְּיָדֶךָ וַיִּתֶּן־לָּהּ וַיָּבֹא אֵלֶיהָ וַתַּהַר לֹו׃
Translit, VAYOMER MAH HA'ERAVON 'ASYER 'ETEN-LAKH VATOMER KHOTAMKHA 'UFETILEKHA 'UMATKHA 'ASYER BEYADEKHA VAYITEN-LA VAYAVO 'ELEIHA VATAHAR LO[


"Cap meterai" (Ibrani: חותם - KHÔTÂM); sebuah meterai panjang bulat yang dikalungkan dengan sebuah tali di leher, suatu tanda pengenal pribadi. "Tongkat" (Ibrani: מטה - MATEH); ini kadang-kadang berfungsi sebagai lambang dalam hal jual-beli.


38:19 Bangunlah perempuan itu, lalu pergi, ditanggalkannya telekungnya dan dikenakannya pula pakaian kejandaannya.
38:20 Adapun Yehuda, ia mengirimkan anak kambing itu dengan perantaraan sahabatnya, orang Adulam itu, untuk mengambil kembali tanggungannya dari tangan perempuan itu, tetapi perempuan itu tidak dijumpainya lagi.

38:21 Ia bertanya-tanya di tempat tinggal perempuan itu: "Di manakah perempuan jalang, yang duduk tadinya di pinggir jalan di Enaim itu?" Jawab mereka: "Tidak ada di sini perempuan jalang."
KJV, Then he asked the men of that place, saying, Where is the harlot, that was openly by the way side? And they said, There was no harlot in this place.
Hebrew,
וַיִּשְׁאַל אֶת־אַנְשֵׁי מְקֹמָהּ לֵאמֹר אַיֵּה הַקְּדֵשָׁה הִוא בָעֵינַיִם עַל־הַדָּרֶךְ וַיֹּאמְרוּ לֹא־הָיְתָה בָזֶה קְדֵשָׁה׃
Translit, VAYISY'AL 'ET-'ANSYEI MEQOMAH LEMOR 'AYEH HAQEDESYAH HIV VA'EINAYIM 'AL-HADAREKH VAYOMRU LO-HAITAH VAZEH QEDESYAH


"Perempuan jalang". Dalam bahasa Asli ditulis dengan istilah קדשה - QEDÊSYÂH, "pelacur kuil", seorang yang mempersembahkan seluruh hidupnya bagi pelayanan keagamaan, yang dipakai bagi Tamar, mencerminkan kerusakan yang tidak terduga dari peradaban Kanaan. Padahal keluarga perjanjian itu dijajakan terhadap peradaban demikian itu karena perbuatan-perbuatan seperti dilakukan Yehuda itu. Dalam kultus kesuburan orang-orang Kanaan, orang-orang lelaki dan perempuan disendirikan bagi imoralitas seksual sebagai "fungsi-fungsi suci" (seperti tampak dalam arti akar kata קדשה - QEDÊSYÂH, pelacul kuil (feminin) dan קדש - QADESY, pelacur di kuil (maskulin) keduanya berasah dari kata קדש - QADASY, kudus/ suci).


38:22 Kembalilah ia kepada Yehuda dan berkata: "Tidak ada kujumpai dia; dan juga orang-orang di tempat itu berkata: Tidak ada perempuan jalang di sini."
38:23 Lalu berkatalah Yehuda: "Biarlah barang-barang itu dipegangnya, supaya kita jangan menjadi buah olok-olok orang; sungguhlah anak kambing itu telah kukirimkan, tetapi engkau tidak menjumpai perempuan itu."
38:24. Sesudah kira-kira tiga bulan dikabarkanlah kepada Yehuda: "Tamar, menantumu, bersundal, bahkan telah mengandung dari persundalannya itu." Lalu kata Yehuda: "Bawalah perempuan itu, supaya dibakar."


Dengan mengutus Tamar kembali ke rumah bapanya, Yehuda bermaksud membebaskan diri daripadanya. Tapi sekarang ia sebagai bapa leluhur meneguhkan hak pengadilannya, ketika ia melihat suatu jalan untuk bebas daripadanya yang sekaligus tampak sebagai adil juga. Menurut peraturan hukum Musa yang kemudian, pembakaran, yaitu penghukuman yang paling berat, diperuntukkan bagi kejadian-kejadian yang luar biasa, sedangkan pelontaran batu adalah hukuman yang diperuntukkan bagi kejadian yang terjadi pada Tamar, sebagai tunangan Syela.


Artikel terkait :
Tanggapan Combat Kit, di tanggapan-atas-buku-combat-kit-ahmed-deedat-vt632-40.html#p1897
38:25 Waktu dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan: "Dari laki-laki yang empunya barang-barang inilah aku mengandung." Juga dikatakannya: "Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta kalung dan tongkat ini?"
38:26 Yehuda memeriksa barang-barang itu, lalu berkata: "Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia kepada Syela, anakku." Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu.


Keduanya melakukan penipuan, tapi Tamar melakukan hal itu untuk mendapatkan kepastian atas hak-haknya yang sah, sedangkan Yehuda memutarbalikkan tugas-tugasnya yang sah sebagai bapa leluhur.


Pelajaran yang dipetik :

Pertama, kisah ini mengungkapkan standar-standar moral yang longgar masa itu yang sangat kontras dengan kemurnian Yusuf.

Kedua, peristiwa ini menunjukkan mengapa keluarga Israel (Yakub) harus meninggalkan Kanaan dan pergi ke Mesir. Jikalau Yakub tetap tinggal di antara orang Kanaan, keturunannya akan kehilangan identitas mereka karena kawin campur. Di Mesir keturunan Yakub dipencilkan dari orang Mesir dan oleh karenanya dapat menjadi umat terpisah yang hanya beribadah kepada Allah.

Ketiga, kisah ini melukiskan bahwa dosa semua orang, bahkan tokoh-tokoh terkemuka dalam rencana penebusan Allah, akan disingkapkan. Terakhir, kisah ini menunjukkan bahwa kepemimpinan umat Allah diserahkan kepada orang yang murni moralnya. Yusuf setia kepada Allah dan hukum-hukum-Nya, sedangkan Yehuda gagal. Standar yang sama berlaku dalam Perjanjian Baru bagi mereka yang ditugaskan menjadi pemimpin rohani.


Quote:

Dengan demikian "CLAIM" yang digugatkan dari tulisan mengenai Alkitab pornografi dan bertentangan dengan ayat :
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (Injil - 2 Timotius 3: 16-17). Bisakah perbuatan Yehuda dijadikan contoh?


JAWAB:


Tetapi harus dimengerti bahwa ALKITAB tidak pernah menganjurkan manusia melakukan dosa tersebut;
Demikian juga terhadap kisah-kisah skandal seksual lainnya, Alkitab tidak pernah menganjurkan dosa tersebut. Malahan ALKITAB menuliskan akibat-akibat dari dosa tersebut.


MENGAPA KISAH ITU DITULIS DALAM KITAB SUCI?

Kalau kita perhatikan dengan benar-benar isi Kitab Suci, memang isinya sering bercerita secara terus terang mengenai keadaan manusia, tidak dibuat-buat atau direkayasa dan dari keadaan manusiawi demikian itulah diberitakan Kebenaran Allah kepada umat manusia!

Alkitab adalah KITAB yang jujur; bahwa tidak ada manusia yang luput dari dosa. Nabi-nabi-pun tidak terhindar dari dosa.

Disini kita mempunyai perbedaan pandangan; dimana mereka (kaum muslim) selalu menganggap bahwa seorang tokoh Alkitab adalah manusia sempurna/ tidak tersentuh dosa; sedangkan dalam pengertian Kristiani "tidak ada manusia yang luput dari dosa".

Hanya Yesus yang tidak pernah berbuat dosa ; disini kita melihat betapa pentingnya Yesus datang ke dunia; supaya manusia diselamatkan; terbebas dari kutuk dosa dan beroleh hidup yang kekal.

Alkitab tidak pernah membenarkan Perzinahan!

BANTAHAN :
Quote:
APA HUKUMAN BAGI TAMAR SEBAGAI PELAKU DOSA PERZINAHAN TERSEBUT?


JAWAB :


Kejadian tersebut bukanlah kesalahan Tamar seorang, tetapi Alkitab dengan jelas menuliskan bahwa Yehuda turut andil dalam dosa perzinahan tersebut.
Kisah ini ditulis oleh Alkitab sebagai pembelajaran moral, bandingkan dengan pasal selanjutnya yaitu pasal 39 yang menceritakan penolakan Yusuf untuk berbuat zinah dengan istri Potifar.


Tokoh Yehuda dan Yusuf diceritakan dalam pasal yang berurutan dengan tujuan mengkontraskan kejahatan Yehuda dengan kebaikan / kesalehan Yusuf, yang justru menolak perzinahan (Kejadian 39).

Hukuman atas dosa tersebut secara tidak langsung tentu ada: bukankan keturunan Israel (yang termasuk juga keturunan Yehuda-Perez ini) mengalami kesusahan hidup di Mesir. Dan kemudian lahirlah keturunan Lewi (salah satu anak dari Israel) yang menjadi pembebasnya yaitu MUSA.

Pencatatan kisah Kelahiran Peres dari Yehuda-Tamar ini penting, karena Peres ini akhirnya menurunkan KRISTUS (bandingkan Matius 1:3 dan Lukas 3:33).

Diceritakannya skandal Yehuda-Tamar dalam Alkitab menunjukkan:

a) Alkitab tidak diedit / diubah oleh para ahli Taurat, seperti yang dituduhkan oleh orang-orang agama lain!
Kalau memang Kitab Suci diedit, maka pastilah bagian yang menceritakan tindakan memalukan dari nenek moyang mereka ini (juga pembunuhan dan perampokan oleh Simeon dan Lewi dalam Kej 34, dan incest Ruben dengan Bilha dalam Kejadian 35:22) akan mereka hapuskan. Alkitab adalah Kitab yang jujur.

b) Dengan demikian terlihat bahwa Yehuda dipilih untuk menurunkan Kristus, bukan karena ia baik tetapi semata-mata karena kasih karunia Allah!
Tidak ada satu orang pun yang tidak pernah berdosa, dan lahir dari keturunan orang-orang yang tidak pernah berdosa. Maka untuk itulah KRISTUS datang!!

“It was fitting that the race from which He sprang should be dishonoured by reproaches, that we, being content with Him alone, might seek nothing besides Him” (Calvin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar