Sabtu, 09 November 2013

Menjawab Tuduhan terhadap Kidung agung (ayat Porno)

JAWAB :



Kidung Agung, 'Song of Songs' ( שיר השירים - SYIR HASYIRIM) ialah superlatif, yang mengartikan "nyanyian yang paling baik". LXX (Septuaginta) 'Asma Asmaton' dan Vulgata 'Canticum Canticorum' (dari sinilah judul pilihan lain 'Canticles') yaitu terjemahan harfiah dari bahasa Ibrani. Sebagai yang pertama dari kelima Gulungan (Kitab) Pesta (yaitu Kidung Agung waktu Paskah, Rut waktu Pentakosta, Pengkotbah waktu Hari Raya Pondok, Ratapan waktu peringatan pemusnahan Yerusalem tahun 586 dan Ester waktu Hari Raya Purim), Kidung Agung dibaca pada hari Raya Paskah.

Kidung Agung merupakan pelajaran yang menggunakan bahan baku dari realita hidup sehari-hari - atau 'masal' yang diperluas, yang melukiskan betapa luar biasa kekayaan cinta manusia. Ajaran Alkitab tentang cinta kasih fisik lama tersembunyi sebagai tabu, akibat pertapaan pemikiran yang semi Kristen; di sini keindahan dan kesucian cinta kasih suami istri dihargai sepenuh-penuhnya. Kendati Kidung Agung diungkapkan dengan kata-kata yang sangat gamblang, toh memberikan keseimbangan yang sehat antara kedua segi seksual yang ekstrim, atau hal-hal yang keterlaluan dalam hidup kelamin dan peniadaan adanya unsur asasi yang baik dalam cinta kasih fisik (asketikisme).

Kidung Agung membicarakan kesucian hidup percintaan manusia, dan dimasukkannya kitab itu dalam Kanon, mengingatkan kita kepada cinta kasih Ilahi, yang lebih murni dari cinta kasih kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar